Decision, Decision: Survei SD / Sekolah Dasar Buat Mas Yaya
Tahun 2018 lalu, berjanji sama diri sendiri mau menghidupkan lagi blog ini, sekadar merekam memori tentang dua gentlemen cilik kesayangan. Tetapi janji tinggal janji. Kesibukan sehari-hari akhirnya bikin personal project ini terbengkalai ("Ah, alasan!" hardik saya kepada diri sendiri.)
No, really. Sebagai emak-emak beranak dua yang mencari nafkah dari merangkai kata-kata sesuai pesanan (dan deadline) klien, mengisi waktu luang dengan (lagi-lagi) merangkai kata untuk dituangkan ke blog rasanya, kok, malas banget. Bawaannya pengen maraton serial TV aja kalo ada waktu senggang, hehehe... (nonton Better Call Saul aja baru selesai bulan lalu :P) Padahal ada banyak banget yang bisa di-share yang mungkin bisa berguna bagi orangtua lain. Mulai dari beberapa kali sesi konsultasi Mas Yaya dengan psikolog anak, 3 kali ganti dokter gigi yang cocok demi gigi Mas Yaya yang sehat paripurna, sampai cerita remeh soal jalan-jalan. Maybe next time...
Anyhoo, enough about me. (Nggak ada yang peduli juga, kok. Heheheh...) Kembali ke soal para gentlemen kecil, kembali lagi pula ke urusan sekolah. Saat ini di tahun ajaran 2018/2019 Mas Yaya duduk di TK A. Umurnya sudah 5 tahun, jadi kalau di 2019/2020 mau masuk SD swasta, sebenarnya sudah cukup umur. Namun hingga detik ini saya dan bapaknya anak-anak masih bimbang apakah pasca TK A langsung lanjut SD, atau sesuai tahap dulu, selesaikan TK B. Di satu sisi, Mas Yaya sudah bisa baca tulis dengan cukup lancar dan dia sudah menjalani pendidikan pra-SD selama 3 tahun (2 tahun di nursery/playgroup, hampir 1 tahun di TK A). Tetapi di sisi lain, sebagai orangtua, saya belum yakin 100% apakah Mas Yaya sudah siap sepenuhnya menempuh pendidikan formal.
Tapi itu tetap nggak menghalangi saya untuk survei SD. Pasti akan berguna, kan? Sebenarnya ada banyak sekolah yang menarik, tetapi pada akhirnya nggak semua didatangi karena waktu, jarak, dan jalur macet yang harus ditempuh nantinya kalau memang jadi sekolah di situ. Beberapa sekolah yang menarik tetapi akhirnya nggak jadi disambangi antara lain adalah SD Al-Azhar Summarecon Bekasi (jaraknya, sih, nggak jauh, tapi jalur macet T_T) dan SD Mentari Arridho Pulo Gebang (jaraknya lumayan, di kisaran 15-20 km).
Catatan ini adalah beberapa sekolah yang sudah didatangi DAN potensial jadi tempat Mas Yaya (dan mungkin nanti, Ami) menempuh tahun-tahun awal pendidikan dasar. Artinya, ada beberapa sekolah yang sudah didatangi bahkan sudah trial tetapi nggak dimasukkan ke sini karena beberapa pertimbangan pribadi, misalnya karena jam masuknya terlalu pagi (jam 06.30 harus udah di sekolah??), kondisi sekolahnya yang kotor dan/atau suram, dan berbagai faktor lain. Of course, setiap orang tua punya pertimbangan masing-masing. Ada yang nggak keberatan anaknya masuk sekolah jam 06.30, tapi Bubu keberatan. Nggak sedikit penelitian atau temuan yang mendukung jam sekolah anak SD sebaiknya dibuat sedikit lebih siang demi mencukupi jam tidur anak. I won't get into that right now, though.
Okay, back again. Jadi ini beberapa sekolah yang sudah disurvei dan buat kami, potensial. Sayangnya nggak semua detailnya lengkap karena brosurnya hilang atau kebuang (brochures just don't spark joy, get it?). Semoga ada yang terbantu dengan tulisan ini. Oh iya, disclaimer, penyebutan apapun di halaman ini tak bertujuan apa-apa selain memberikan informasi dan catatan pribadi, ya. Apabila ada info yang kurang akurat atau kurang jelas, bisa hubungi masing-masing sekolahnya secara langsung.
SD Lazuardi GIS Al-Kaffah
Harapan Indah, Bekasi
Telp: 021 - 88865496
Uang pangkal: Rp14.500.000 (belum termasuk buku)
SPP: Rp1.280.000 (sudah termasuk makan siang, kenaikan SPP tiap tahun kurleb 7%)
Uang tahunan: Rp5.800.000 (dibayarkan tiap kenaikan kelas, tetap setiap tahunnya sampai lulus)
(Note: biaya ini untuk tahun ajaran 2018/2019. Biaya untuk 2019/2020 belum tersedia. Kalau ada kenaikan, mungkin bisa dikira-kira).
Sekolah ini, bagi saya, kandidat nomor satu. Alasannya? Pertama, walaupun pulangnya cukup lama (jam 14.30 di Senin dan Rabu, jam 14.00 di Selasa dan Kamis), sekolah ini masuknya jam 07.30. Sesuai, kan, sama poin tentang keberatan jam masuk yang terlalu pagi? Yang kedua, ruang kelasnya terang, bersih, dan tampak warna-warni. Ruang kelas 1-nya malah mirip ruang kelas TK. Menurut keterangan staf sekolah, kelas 1 di sana memang masih menyerupai TK B karena anak-anak masih dalam masa transisi, dan nggak ada PR. This I like! Ketiga, Lazuardi ini muridnya sedikit per kelasnya. Hal ini sesuai dengan rekomendasi psikolog beberapa waktu lalu.
SDIT Global Insani
Harapan Indah, Bekasi
Telp: 021 - 88386255 / 087889091510
Uang pangkal: Rp19.500.000
SPP: Rp750.000 (belum termasuk katering, jemputan, dan ekskul)
Nah, kalau ini pilihannya Bapak. Dari segi jam masuk, saya juga cocok karena masuknya jam 07.45 dan pulang jam 14.10. Yang bikin Bapak sreg, sekolah ini ekskulnya beragam (biola, panahan, duh, apa lagi, ya? Should've written it down, hehehe...). Agak lupa, jumlah murid maksimalnya 20 atau 24 orang, ya? Yang pasti gurunya ada 2. Ruang kelasnya tetap terasa nyaman, cuma lebih bernuansa 'ruang kelas' ketimbang Lazuardi (ngerti, kan?).
Peachblossoms Primary School
Harapan Indah, Bekasi
Telp: 021 - 88987306
Uang pangkal: Rp31.550.000 (termasuk activities fee, field trip, material, etc)
SPP: Rp5.100.000 (per 3 bulan)
Saya datang ke sekolah ini bulan November 2018, dan ternyata kuotanya tinggal untuk 3 siswa! Saat lihat-lihat kelas dan gedung sekolahnya, suka, deh! Terang, bersih, rapi, dan tampak nyaman buat anak-anak. Di sini harus berbahasa Inggris, jadi sebaiknya anak memang dibiasakan bahasa Inggris supaya nggak ketinggalan di sekolah. Kami sebagai orangtua nggak memaksakan harus sekolah Islam. Justru sekolah di sekolah umum IMHO akan membuat anak terbiasa dengan keberagaman dan bersikap toleransi terhadap kepercayaan lain. Lalu, walaupun jam masuknya 07.15, tapi pulangnya jam 12.45 untuk kelas 1, dan 14.15 untuk kelas 2 ke atas. Inilah mengapa saya tertarik dengan sekolah ini. Durasi sekolah nggak perlu terlalu lama, yang penting efektif. Oh iya, jumlah murid 24 orang per kelas dengan 2 guru.
Sekolah Global Mandiri (Primary Level)
Cakung, Jakarta Timur
Telp: 081311297058
Uang pangkal: Rp32.635.000 (jika daftar di bulan Februari - Maret 2019)
Biaya lain setelah diterima: Rp4.370.000 (seragam, kegiatan Pramuka, dll)
SPP: Rp1.800.000
I really, really like this school. But the husband said he doesn't. Bukan apa-apa, meski jaraknya <15km dari rumah, jalurnya macet banget. Dia cuma takut anak-anak jadi stres karena tiap hari harus macet-macetan ke sekolah. Yang pasti, gedung dan fasilitas sekolah ini sepadan dengan harganya. Ada ruang musik, kolam renang, kelasnya juga bagus--mengesankan, deh, pokoknya. Lalu untuk alasan seperti yang sudah dikemukakan di atas mengenai sekolah umum, it ticks my box. Tapi ya itu tadi, bapaknya anak-anak kurang setuju karena macet.
Sekarang pertanyaannya ada dua: 1. Daftar SD tahun ini atau tahun depan?; 2. Daftar ke SD yang mana? Decision, decision...
No, really. Sebagai emak-emak beranak dua yang mencari nafkah dari merangkai kata-kata sesuai pesanan (dan deadline) klien, mengisi waktu luang dengan (lagi-lagi) merangkai kata untuk dituangkan ke blog rasanya, kok, malas banget. Bawaannya pengen maraton serial TV aja kalo ada waktu senggang, hehehe... (nonton Better Call Saul aja baru selesai bulan lalu :P) Padahal ada banyak banget yang bisa di-share yang mungkin bisa berguna bagi orangtua lain. Mulai dari beberapa kali sesi konsultasi Mas Yaya dengan psikolog anak, 3 kali ganti dokter gigi yang cocok demi gigi Mas Yaya yang sehat paripurna, sampai cerita remeh soal jalan-jalan. Maybe next time...
Anyhoo, enough about me. (Nggak ada yang peduli juga, kok. Heheheh...) Kembali ke soal para gentlemen kecil, kembali lagi pula ke urusan sekolah. Saat ini di tahun ajaran 2018/2019 Mas Yaya duduk di TK A. Umurnya sudah 5 tahun, jadi kalau di 2019/2020 mau masuk SD swasta, sebenarnya sudah cukup umur. Namun hingga detik ini saya dan bapaknya anak-anak masih bimbang apakah pasca TK A langsung lanjut SD, atau sesuai tahap dulu, selesaikan TK B. Di satu sisi, Mas Yaya sudah bisa baca tulis dengan cukup lancar dan dia sudah menjalani pendidikan pra-SD selama 3 tahun (2 tahun di nursery/playgroup, hampir 1 tahun di TK A). Tetapi di sisi lain, sebagai orangtua, saya belum yakin 100% apakah Mas Yaya sudah siap sepenuhnya menempuh pendidikan formal.
Tapi itu tetap nggak menghalangi saya untuk survei SD. Pasti akan berguna, kan? Sebenarnya ada banyak sekolah yang menarik, tetapi pada akhirnya nggak semua didatangi karena waktu, jarak, dan jalur macet yang harus ditempuh nantinya kalau memang jadi sekolah di situ. Beberapa sekolah yang menarik tetapi akhirnya nggak jadi disambangi antara lain adalah SD Al-Azhar Summarecon Bekasi (jaraknya, sih, nggak jauh, tapi jalur macet T_T) dan SD Mentari Arridho Pulo Gebang (jaraknya lumayan, di kisaran 15-20 km).
Catatan ini adalah beberapa sekolah yang sudah didatangi DAN potensial jadi tempat Mas Yaya (dan mungkin nanti, Ami) menempuh tahun-tahun awal pendidikan dasar. Artinya, ada beberapa sekolah yang sudah didatangi bahkan sudah trial tetapi nggak dimasukkan ke sini karena beberapa pertimbangan pribadi, misalnya karena jam masuknya terlalu pagi (jam 06.30 harus udah di sekolah??), kondisi sekolahnya yang kotor dan/atau suram, dan berbagai faktor lain. Of course, setiap orang tua punya pertimbangan masing-masing. Ada yang nggak keberatan anaknya masuk sekolah jam 06.30, tapi Bubu keberatan. Nggak sedikit penelitian atau temuan yang mendukung jam sekolah anak SD sebaiknya dibuat sedikit lebih siang demi mencukupi jam tidur anak. I won't get into that right now, though.
Okay, back again. Jadi ini beberapa sekolah yang sudah disurvei dan buat kami, potensial. Sayangnya nggak semua detailnya lengkap karena brosurnya hilang atau kebuang (brochures just don't spark joy, get it?). Semoga ada yang terbantu dengan tulisan ini. Oh iya, disclaimer, penyebutan apapun di halaman ini tak bertujuan apa-apa selain memberikan informasi dan catatan pribadi, ya. Apabila ada info yang kurang akurat atau kurang jelas, bisa hubungi masing-masing sekolahnya secara langsung.
SD Lazuardi GIS Al-Kaffah
Harapan Indah, Bekasi
Telp: 021 - 88865496
Uang pangkal: Rp14.500.000 (belum termasuk buku)
SPP: Rp1.280.000 (sudah termasuk makan siang, kenaikan SPP tiap tahun kurleb 7%)
Uang tahunan: Rp5.800.000 (dibayarkan tiap kenaikan kelas, tetap setiap tahunnya sampai lulus)
(Note: biaya ini untuk tahun ajaran 2018/2019. Biaya untuk 2019/2020 belum tersedia. Kalau ada kenaikan, mungkin bisa dikira-kira).
Sekolah ini, bagi saya, kandidat nomor satu. Alasannya? Pertama, walaupun pulangnya cukup lama (jam 14.30 di Senin dan Rabu, jam 14.00 di Selasa dan Kamis), sekolah ini masuknya jam 07.30. Sesuai, kan, sama poin tentang keberatan jam masuk yang terlalu pagi? Yang kedua, ruang kelasnya terang, bersih, dan tampak warna-warni. Ruang kelas 1-nya malah mirip ruang kelas TK. Menurut keterangan staf sekolah, kelas 1 di sana memang masih menyerupai TK B karena anak-anak masih dalam masa transisi, dan nggak ada PR. This I like! Ketiga, Lazuardi ini muridnya sedikit per kelasnya. Hal ini sesuai dengan rekomendasi psikolog beberapa waktu lalu.
SDIT Global Insani
Harapan Indah, Bekasi
Telp: 021 - 88386255 / 087889091510
Uang pangkal: Rp19.500.000
SPP: Rp750.000 (belum termasuk katering, jemputan, dan ekskul)
Nah, kalau ini pilihannya Bapak. Dari segi jam masuk, saya juga cocok karena masuknya jam 07.45 dan pulang jam 14.10. Yang bikin Bapak sreg, sekolah ini ekskulnya beragam (biola, panahan, duh, apa lagi, ya? Should've written it down, hehehe...). Agak lupa, jumlah murid maksimalnya 20 atau 24 orang, ya? Yang pasti gurunya ada 2. Ruang kelasnya tetap terasa nyaman, cuma lebih bernuansa 'ruang kelas' ketimbang Lazuardi (ngerti, kan?).
Peachblossoms Primary School
Harapan Indah, Bekasi
Telp: 021 - 88987306
Uang pangkal: Rp31.550.000 (termasuk activities fee, field trip, material, etc)
SPP: Rp5.100.000 (per 3 bulan)
Saya datang ke sekolah ini bulan November 2018, dan ternyata kuotanya tinggal untuk 3 siswa! Saat lihat-lihat kelas dan gedung sekolahnya, suka, deh! Terang, bersih, rapi, dan tampak nyaman buat anak-anak. Di sini harus berbahasa Inggris, jadi sebaiknya anak memang dibiasakan bahasa Inggris supaya nggak ketinggalan di sekolah. Kami sebagai orangtua nggak memaksakan harus sekolah Islam. Justru sekolah di sekolah umum IMHO akan membuat anak terbiasa dengan keberagaman dan bersikap toleransi terhadap kepercayaan lain. Lalu, walaupun jam masuknya 07.15, tapi pulangnya jam 12.45 untuk kelas 1, dan 14.15 untuk kelas 2 ke atas. Inilah mengapa saya tertarik dengan sekolah ini. Durasi sekolah nggak perlu terlalu lama, yang penting efektif. Oh iya, jumlah murid 24 orang per kelas dengan 2 guru.
Sekolah Global Mandiri (Primary Level)
Cakung, Jakarta Timur
Telp: 081311297058
Uang pangkal: Rp32.635.000 (jika daftar di bulan Februari - Maret 2019)
Biaya lain setelah diterima: Rp4.370.000 (seragam, kegiatan Pramuka, dll)
SPP: Rp1.800.000
I really, really like this school. But the husband said he doesn't. Bukan apa-apa, meski jaraknya <15km dari rumah, jalurnya macet banget. Dia cuma takut anak-anak jadi stres karena tiap hari harus macet-macetan ke sekolah. Yang pasti, gedung dan fasilitas sekolah ini sepadan dengan harganya. Ada ruang musik, kolam renang, kelasnya juga bagus--mengesankan, deh, pokoknya. Lalu untuk alasan seperti yang sudah dikemukakan di atas mengenai sekolah umum, it ticks my box. Tapi ya itu tadi, bapaknya anak-anak kurang setuju karena macet.
Sekarang pertanyaannya ada dua: 1. Daftar SD tahun ini atau tahun depan?; 2. Daftar ke SD yang mana? Decision, decision...
Comments
Post a Comment